Di beberapa kesempatan mungkin Property People pernah mendengar istilah occupancy rate. Tapi tahukah kamu apa itu occupancy rate? Baca yuk penjelasannya di sini.
Dalam industri property hospitality, seperti hotel kerap menggunakan istilah occupancy rate alias tingkat okupansi.
Istilah tersebut juga umum digunakan pada bisnis sewa apartemen dan juga rumah sakit di tanah air.
Lantas, sebenarnya apa yang dimaksud dengan occupancy?
Mari simak ulasannya di bawah ini.
Apa Itu Occupancy Rate?
(Sumber: Okezone.com)
Occupancy rate adalah jumlah persentase ruang yang tersewa atau dipakai dengan total ruang yang tersedia.
Angka okupansi dihitung berdasarkan jumlah unit yang dihuni pada waktu tertentu dan dibandingkan dengan total keseluruhan unit sewa.
Contohnya, sebuah hotel memiliki 200 unit kamar yang tersedia untuk disewakan dan seluruhnya telah dihuni, maka angka occupancy rate adalah 100 %
Sedangkan, bila ada unit kamar hotel yang kosong, maka akan masuk ke perhitungan tingkat kekosongan.
Adapun tingkat kekosongan adalah jumlah unit di gedung yang tidak disewakan dibandingkan dengan jumlah unit di gedung..
Oleh karena itu, di dalam industri bisnis perhotelan angka tingkat okupansi menjadi salah satu penilaian paling penting.
Tujuan Menghitung Tingkat Okupansi
Dalam bisnis properti sewa, perhitungan tingkat okupansi biasa dilakukan untuk berbagai tujuan.
Antara lain:
1. Menghindari Kepadatan Unit
Salah satu tujuan menghitung occupancy rate adalah untuk menghindari kepadatan ruang.
Dengan bekal angka ini juga dapat memeriksa tren pertumbuhan dan permintaan fasilitas pada sebuah hotel, apartemen, dan jenis bangunan lainnya.
Dengan demikian, dapat menghindari adanya antrian dalam menerima tamu pada periode berikutnya.
2. Menilai Kinerja Sebuah Properti
Apa itu occupancy rate juga kerap berfungsi untuk menilai kinerja suatu hotel ataupun properti sewa lainnya.
Angka tingkat okupansi sering dimanfaatkan pula untuk evaluasi terhadap performa sewa sebuah hotel atau apartemen.
3. Menentukan Investor untuk Berinvestasi
Bagi investor properti yang berinvestasi pada sebuah apartemen yang ingin disewakan pastinya melihat berbagai aspek.
Salah satunya adalah tren tingkat okupansi.
Seorang investor pastinya akan berinvestasi pada properti dengan tingkat hunian yang tinggi.
Bila mereka berinvestasi pada angka tingkat okupansi yang relatif rendah, maka mereka harus mencari penyewa tambahan.
Cara Menghitung Tingkat Okupansi
(Sumber: Wallstreetmojo.com)
Setelah membaca apa itu occupancy rate, kini saatnya untuk mencari tahu cara menghitungnya.
Meski jenis propertinya berbeda, tetapi rumus perhitungan tingkat okupansi relatif sama, yakni dengan presentase.
Kamu hanya perlu membagi kamar penginapan yang telah tersewa dengan kamar yang ada dikalikan 100%.
Berikut ini rumusnya:
Occupancy Rate = Jumlah Kamar yang Dihuni / Jumlah Total Kamar yang Tersedia x 100
Misalnya, Property People punya hotel dengan total kamar 400 kamar. Kemudian kamar telah terisi sebanyak 310.
Maka tingkat huni hotel tersebut yaitu: 310/400 x 100 = 82 %.
Bila tingkat okupansi kamar hotel tersebut lebih rendah, maka biasanya pihak manajemen hotel akan menentukan sejumlah strategi agar kamar lain bisa kembali terisi.
Contohnya, dengan menurunkan tarif kamar, menambah gimmick seperti sarapan gratis, hingga promosi melalui media sosial.
***
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu occupancy rate.
Semoga artikel ini dapat menambah informasi dan berguna untuk kamu, ya!
Kamu juga bisa membaca ulasan artikel gaya hidup, kabar properti hingga inspirasi desain, hanya di artikel.rumah123.com.
Simak pula istilah dalam kamus properti lainnya di Google News Rumah123.com.
Bila kamu ingin cari hunian impian, yuk temukan beragam rekomendasi terbaiknya di Rumah123.com, karena kami #AdaBuatKamu.
Seperti salah satunya apartemen strategis dekat Bandara Soekarno Hatta di kawasan Tangerang, Banten, yakni Padina SOHO and Residence.
The post Mengenal Apa Itu Occupancy Rate dan Cara Menghitungnya appeared first on Rumah123.com.
Posting Komentar